Senin, 12 Januari 2015

Pemerintah Akan Turunkan Kembali Harga Premium dan Solar


JAKARTA — Pemerintah akan menurunkan lagi harga bahan bakar minyak (BBM) berjenis solar dan premium menyusul penurunan harga minyak dunia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengisyaratkan kebijakan penurunan harga BBM ini akan diputuskan pada akhir Januari 2015.

"Akan turunkan, kita akan turunkan lagi harga BBM, tetapi tunggu akhir bulan," kata Sofyan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Mengenai berapa besar penurunan harga BBM yang akan datang, Sofyan menyampaikan bahwa harga baru BBM tersebut akan ditentukan berdasarkan pada rata-rata harga minyak dunia pada 25 Desember 2014 hingga 24 Januari 2015 serta mempertimbangkan kurs mata uang.

"Harga rata-rata Mid Oil Platts Singapore (MOPS) pada saat itu. Faktor kedua adalah kurs, kemudian menghitung yang lain dan tentukan harganya," ujar Sofyan.

Ia pun memperkirakan pada Januari ini harga BBM akan turun banyak. Namun, Sofyan enggan mengungkapkan prediksinya mengenai kisaran penurunan harga. (Baca: Fadli Zon Anggap Presiden Jokowi "Berakrobat" Tetapkan Harga BBM)

"Kita enggak bisa prediksi sekarang karena masih jauh, ini akhir sampai tanggal 24 Januari," kata dia.

Pada 31 Desember 2014, pemerintah sebelumnya mengumumkan premium (RON 88) diturunkan harganya dari Rp 8.500 per liter menjadi Rp 7.600 per liter. Harga solar turun dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 7.250 per liter. Adapun harga kerosin ialah Rp 2.500. Harga baru BBM tersebut berlaku sejak 1 Januari 2015 pukul 00.00.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said sebelumnya mengatakan, pemerintah tidak menyerahkan sepenuhnya harga premium kepada mekanisme pasar. Menurut dia, harga BBM dan gas bumi tetap diatur dan ditetapkan pemerintah.

Menurut rencana, harga BBM akan dikaji setiap bulan. Dalam menetapkan harga dasar BBM tersebut, pemerintah memakai penghitungan rata-rata harga indeks pasar dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dengan kurs beli Bank Indonesia. Periode penghitungannya tanggal 25 pada dua bulan sebelumnya hingga tanggal 24 bulan sebelumnya.

Bulan Februari Harga Premium Rp 6.000-an Per Liter

PT Pertamina (Persero) memperkirakan harga premium pada 1 Februari 2015 bakal turun hingga di bawah Rp 7.000 per liter. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang di Jakarta, Senin (12/1/2015) mengatakan, harga minyak terus mengalami penurunan.

"Dengan kecenderungan harga yang ada, premium bisa turun lebih dari Rp 600 per liter atau menjadi di bawah Rp 7.000 per liter," kata Ahmad seperti dikutip Antara.

Menurut dia, sejak 25 Desember 2014, harga minyak sekitar 50 dolar AS per barel dan produk BBM di Singapura sesuai patokan Platt's (MOPS) sekitar 60 dolar per barel.

"Setiap penurunan MOPS sebesar satu dolar per barel, harga BBM bisa turun Rp 50. Tapi, tergantung pergerakan kursnya," tuturnya.

Sesuai Peraturan Menteri No 39 Tahun 2014, pemerintah per 1 Januari 2015 menurunkan harga premium dari Rp 8.500 menjadi Rp7.600 per liter. Harga premium tersebut sudah sesuai pasar.

Perhitungan harga tersebut mengacu MOPS sebesar 73 dolar AS per barel dan kurs Rp 12.380 per dolar pada periode 25 November-24 Desember 2014. Selanjutnya pemerintah akan mengevaluasi harga premium setiap bulan sekali.

Harga premium per 1 Februari 2015 akan memakai asumsi MOPS dan kurs periode 25 Desember 2014 hingga 24 Januari 2015.

Ahmad memperkirakan, harga minyak akan mulai mengalami kenaikan pada Maret 2015.

"Namun, kami perkirakan kenaikan masih di bawah 70 dolar per barel," ujarnya.

Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimin mengatakan, harga BBM pada 1 Februari 2015 akan mengalami penurunan menyusul penurunan harga minyak.

Namun, lanjutnya, pihaknya masih menunggu perkembangan MOPS dan kurs hingga 24 Februari 2015 untuk menetapkan harga BBM-nya.

"Tunggu saja," katanya.

Sumber : KOMPAS.com

0 komentar:

Posting Komentar