Dua mahasiswa yang mengelola perusahaan Ojek Syar'i asal Surabaya, mengaku sedang menyiapkan dan menguji layanan dalam bentuk aplikasi di ponsel pintar Android yang akan bersaing dengan Gojek.
Perusahaan yang didirikan oleh Evilita Adriani dan Reza Zamir ini, berhadap aplikasi tersebut bisa diluncurkan dalam sebulan atau dua bulan mendatang. Ojek Syar'i menjanjikan layanan ojek yang dikendarai perempuan dan konsumennya adalah perempuan Muslim.
Reza Zamir meyakini Ojek Syar'i dapat berkompetisi dengan Gojek di kota besar karena mereka menargetkan celah pasar yang tidak digalakkan oleh Gojek selaku pemimpin pasar pemesanan ojek berbasis aplikasi.
Dengan basis aplikasi, maka tarif yang harus dibayar konsumen akan terukur secara otomatis berdasarkan kilo meter dari tempat asal ke tempat tujuan di aplikasi peta digital. Pemesanan nantinya juga bisa dilakukan lewat aplikasi, dan tidak lagi memakai SMS, pesan instan, atau telepon, yang selama ini dilakoni Ojek Syar'i.
"Kami ingin memberi solusi kepada perempuan Muslim yang merasa tidak nyaman jika memakai jasa ojek laki-laki, dan mereka mencari pengendara ojek perempuan," kata Reza saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (10/8).
Ojek Syar'i juga menjanjikan tarif lebih murah dibandingkan Gojek dengan biaya awal Rp 5.000 dan tarif per kilo meter Rp 3.000.
Biaya awal ini akan dibagi 70 persen untuk perusahaan Ojek Syar'i dan 30 persen untuk mitra pengemudi. Sementara dari total tarif per kilo meter yang telah ditempuh di setiap order, dibagi sebesar 70 persen untuk pengemudi dan 30 persen untuk perusahaan Ojek Syar'i.
Ojek Syar'i berkata juga memberikan insentif pulsa seluler sebesar Rp 25 ribu dan Rp 100.000 untuk kesehatan setiap bulannya.
Reza mengatakan, pihaknya berupaya memberikan tarif murah kepada konsumen dan bagi hasil yang adil kepada para pengendara. "Kami mencoba untuk memenuhi syarat dan ketentuan dalam Islam. Kalau dalam ekonomi Islam kita harus memberi bagi hasil yang adil kepada para mitra," tuturnya.
Reza dan Evilita, yang saat ini masih menjalani kuliah di Surabaya, sebelumnya punya pekerjaan sampingan sebagai kurir.
Ide membuat layanan Ojek Syar'i berasal dari Evilita. Beberapa waktu lalu Evilita mendegar curhat konsumen perempuan yang merasa risih jika menaiki ojek motor dengan sopir laki-laki. Dari curhat ini lah layanan Ojek Syar'i lahir untuk membantu para perempuan Muslim yang ingin mendapatkan ojek motor yang juga dikendarai oleh perempuan.
Saat ini Ojek Syar'i telah beroperasi di Surabaya, Sidoarjo, dan Malang. Di Surabaya, Ojek Syar'i telah memiliki 20 pengendara, di Malang 1 pengendara, Sidoarjo 4 pengendara, dan dalam waktu dekat akan diluncurkan di Jabodetabek. Mereka menargetkan bisa meraih 100 mitra pengendara Ojek Syar'i di setiap kota.
Selain transportasi, Ojek Syar'i juga menyediakan layanan kurir dan antar makanan. Layanan semacam ini juga disediakan oleh Gojek yang saat ini menjadi pemimpin pasar pemesanan ojek motor berbasis aplikasi.
Dalam wawancara dengan CNN Indonesia pekan lalu, pendiri sekaligus CEO Gojek, Nadiem Makarim mengatakan, saat ini Gojek telah memiliki 15 ribu mitra pengojek di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali. Mereka baru saja melakukan ekspansi ke Makassar.
Gojek secara agresif melakukan promosi untuk meraih kemenangan di pasar dengan kompetitor besarnya, GrabBike, yang dikembangkan oleh GrabTaxi asal Malaysia.
Sumber : CNN Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar