Jenazah korban pembunuhan, Angeline, dimakamkan di TPU Desa Tulungrejo, Glenmore, Banyuwangi pada pukul 20.00 WIB, 16 Juni 2015 |
Denpasar - Tim Indonesia
Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Mabes Polri, Jumat pagi, 20
Juni 2015 kembali turun ke TKP di rumah Angeline, Jalan Sedap Malam, Denpasar.
Tim ingin memastikan adanya jejak keterlibatan pihak selain Agus dalam
pembunuhan Angeline.
Menurut Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur
Jenderal Ronny Sompie, dukungan Inafis merupakan bukti dukungan Kapolri agar
kasus ini bisa segera terungkap. “Kasus ini sudah menjadi perhatian
internasional,” kata Ronny.
Sebelumnya, Mabes Polri juga telah memberikan
bantuan berupa alat pendeteksi kebohongan (Lie Detector). Hasil tes itu akan
memperkuat pembuktian karena bisa menjadi dasar apakah keterangan saksi maupun
tersangka adalah bohong atau tidak. Namun, Ronny mengaku sampai saat ini belum
menerima hasil kajian tes kebohongan.
Ronny menyatakan polisi berusaha memaksimalkan
proses penyidikan sebelum masa penahanan tersangka habis batas waktunya, yakni
selama 20 hari. Ronny berharap setelah itu dapat dilakukan pengumuman kepada
publik secara transparan mengenai seluruh hasil penyidikan.
Sampai saat ini masih ada beberapa materi penyidikan
yang belum bisa diungkap. Sebab, bila dibuka sekarang bisa mendapatkan feedback atau
respon yang negatif. “Bisa memudahkan tersangka atau penasehat hukumnya untuk
berkelit dari sangkaan penyidik,” kata Ronny.
Sumber TEMPO.CO
Hukum pembunuhnya dengan seberat-beratnya, yang setimpal deh pokoknya
BalasHapushttp://obattraditional.com/obat-tradisional-jantung-lemah/