JAKARTA -
Presiden RI Joko Widodo |
Presiden Joko Widodo menyinggung soal krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia saat membuka pertemuan ke-24 World Economic Forum on East Asia (WEF-EA) di Jakarta, Senin (20/4/015). Menurut Jokowi, di saat banyak pihak yang mempertanyakan kemampuan Indonesia menghadapi krisis, dia yakin Indonesia akan bertahan karena telah ditempa oleh banyak pengalaman sebelumnya.
"Indonesia akan berubah karena masyarakat bercerita kepada saya bahwa negara kita harus berubah. Dengan transisi global yang ada, tujuan kita jelas dan kita harus bangun masyarakat kita," kata dia.
Jokowi menyebutkan, Indonesia pernah mengalami surplus ekspor kelapa sawit pada tahun 1970-an. Ketika itu, harga minyak kelapa sawit (CPO) tengah melambung tinggi.
Indonesia, lanjut Jokowi, juga berhasil masuk sebagai perwakilan negara Asia di OPEC. Namun, pada tahun 1990-an, harga CPO turun drastis. Ekspor Migas Indonesia pun turun 80 persen. Jokowi mengungkapkan, kemudian Indonesia dipaksa melakukan devaluasi mata uang yang membuat negeri ini terpuruk dalam krisis. Meski demikian, Indonesia banyak belajar dari krisis yang terjadi dan mulai mengembangkan diri sebagai negara industri dari yang sebelumnya pengekspor bahan mentah.
Indonesia, kata Jokowi, mulai menggerakkan sektor industri tekstik, mebel, hingga industri kimia hingga pada tahujn 1995 ekspor migas hanya sebesar 35 persen. Ketika krisis moneter tahun 1997 ada yang mempertanyakan daya tahan Indonesia.
"Semua orang bertanya apakah Indonesia bisa bertahan? Hari ini hampir 20 tahun kemudian kita negara demokrasi yang sangat luar biasa," kata Jokowi.
"Saat ini kita berada di situasi yang sama, harga komoditas hancur dan mata uang juga hancur. Banyak sekali hal yang menyakitkan tapi saya katakan kami sudah menghadapi sebelumnya dan kami bisa hadapi sekali lagi," lanjut Jokowi.
Jokowi juga membanggakan Indonesia masuk dalam lima negara terbesar di Asia dan menjadi pemain kunci dalam organsasi internasional seperti G20. Pidato Jokowi ini disampaikan di hadapan para pelaku bisnis, politisi, akademisi, dan pemimpin masyarakat.
Jokowi: Kalau Ada Masalah, Telepon Saya!
Pemerintah membuka pintu bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka pertemuan ke-24 World Economic Forum on East Asia (WEF-EA), di Jakarta, Senin (20/4/2015).
"Saya berdiri di sini mengundang Anda untuk bergabung dalam petualangan yang luar biasa dan menjadikan profit yang luar biasa," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, Pemerintah Indonesia akan secara jujur mengungkapkan tantangan yang dihadapi saat ini, di antaranya perjuangan Indonesia dalam menghadapi krisis dan akhirnya bisa kembali bangkit. Dengan guncangan ekonomi saat ini, Jokowi menyatakan keyakinan bahwa Indonesia akan bisa mengatasinya.
"Saya berharap setelah Anda seminggu di Jakarta, Anda bisa melihat peluang yang besar," kata dia.
Jokowi juga memastikan akan membantu para investor yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia. "Jika Anda menemukan masalah, telepon saya," ujar dia, yang disambut dari para peserta WEF yang hadir.
Pidato Jokowi ini disampaikan di hadapan para pelaku bisnis, politisi, akademisi, dan pemimpin masyarakat.
(sumber : KOMPAS.com)
0 komentar:
Posting Komentar