JOMBANG - Pencarian lanjutan oleh tim SAR gabungan
terhadap para korban tertimbun material longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi,
Kecamatan Bareng, Jombang, sejak pukul 06.00 WIB tadi, belum membuahkan hasil.
Banyaknya bebatuan besar menjadi kendala bagi tim dalam melakukan pencariaan.
Komandan Kodim (Dandim) 0814 Jombang Letkol Arm Muhammad
Haidir menduga, para korban tertimpa batu besar. "Banyak batu besar di
sana, kemungkinan warga yang hilang itu ada di bawah batu itu," kata
Haidir kepada Okezone di lokasi, Rabu (29/1/2014).
Kecurigaan itu diperkuat dengan banyaknya puing-puing
rumah ditemukan di sekitar bebatuan. Untuk memaksimalkan pencarian, tim
menggunakan dua alat berat sekaligus. "Yang jelas batu-batu besar ini
menjadi kendala kami," kata mantan mantan Danyon Armed I Singosari,
Malang, ini.
Menurutnya, keberadaan batu-batu tersebut baru diketahui
hari ini. Pihaknya pun belum menyiapakan strategi maupun perlatan untuk
memintahkan benda berat itu. Jika nantinya eskavator tak mampu meminimalisir
kendala yang ada, jalan lain akan diupayakan. "Itu teknis di lapangan
saja. Kami tahu kalau ada batu-batu besar itu baru tadi siang setelah
penggalian," akunya.
Berdasarkan pantauan, pencarian dihentikan sementara
karena hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Selain eskavator dan pencarian
secara manual, empat anjing pelacak milik Unit K9 Polda Jawa Timur juga
diturunkan untuk mencari keberadaan para korban yang jumlahnya tujuh orang.
Evakuasi Korban
Dua mayat yang ditemukan
tertimbun longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang, Jawa Timur kemarin sore, adalah pasangan suami istri (pasutri). Mereka
adalah Sunarimo (60) dan Istrinya Mukhayaroh (55). Dua korban ini ditemukan tak
jauh dari lokasi ditemukannya potongan kaki.
"Dua orang korban
yang ditemukan adalah pasangan suami istri. Mereka ditemukan pada kedalaman
delapan meter," kata Wakapolres Jombang, Kompol Sumardji, Rabu
(30/1/2014).
Jasad keduanya kemudian
dievakuasi ke Masjid Al Huda yang berjarak 200 meter dari lokasi kejadian.
Masjid tersebut digunakan oleh tim DVI Polri sebagai tempat penampungan
jenazah. Selanjutnya maya langsung dibawa ke RSUD Jombang.
Dengan ditemukannya dua
korban ini, ada lima korban yang masih hilang. Hingga saat ini pencarian masih
berlangsung. Petugas gabungan dengan dua alat berat sudah bekerja sejak pagi
menggali lokasi longsor.
Bencana tanah longsor di
Dusun Kopen berawal dari hujan disertai angin yang terus mengguyur mulai Senin
27 Januari pukul 18.00 WIB. Saat hujan reda sekitar pukul 01.00 WIB, terdengar
suara gemuruh. Tak lama berselang, rumah yang berada di lokasi rontok diterjang
gumpalan tanah. Sebanyak 14 orang tertimbun.








0 komentar:
Posting Komentar